Kamis, 29 Mei 2008

E-CRM


E-CRM adalah suatu aplikasi untuk mengelola pelanggan (customer), yang meliputi pengelolaan data pelanggan, selling process, complaint handling, status order, customer services, dan laporan. Aplikasi ini dapat digunakan untuk mengelola data pelanggan pada Kantor Cabang / Pusat yang lokasinya terpisah, akan tetapi dengan berbasiskan teknologi internet dimana seluruh data dan aplikasi ditempatkan di satu titik yaitu Internet Data Center, maka integritas keseluruhan data selalu terjamin.

Pada dasarnya e-crm ini berguna untuk lebih meningkatkan hubungan perusahaan dengan para konsumennya. Dengan e-crm ini perusahaan bisa mengetahui segala sesuatu tentang konsumennya yang sudah tercatat di dalam database, sehingga perusahaan bisa melakukan atau memberikan pelayanan sesuai dengan yang diinginkan oleh para konsumennya. Misalnya, perusahaan amazon company memiliki data tentang konsumen ”A” yang sudah tercatat di dalam database amazon company, dari data tersebut diketahui bahwa konsumen ”A” memiliki ketertarikan dalambidang IT khususnya komputer, maka amazon company (www.amazon.com) bisa memberikan pelayanan berupa informasi mengenai komputer-komputer terbaru beserta spesifikasinya, yang mana hal tersebut dapat diakses oleh konsumen ”A” ketika ia ”login” pada account amazon companynya. Dengan begitu hubungan perusahaan dengan konsumen akan lebih membaik, karena konsumen merasa selaludiperhatikan oleh perusahaan serta konsumen bisa mendapatkan segala informasi yang diinginkannya dari perusahaan tersebut (contohnya amazon company di atas).

Dari berbagai uraian di atas, pada dasarnya hubungannya E-CRM dengan konsumen adalah untuk membangun sebuah consumer satisfaction (kepuasan konsumen), karena melalui aplikasi tersebut (e-crm) perusahaan bisa mengetahui data penting tentang para konsumen sehingga perusahaan bisa merancang pelayanan yangakan diberikan sesuai dengan yang disukai oleh para pelanggan. Selain itu, dengan adanya e-crm ini konsumen bisa mengajukan keluhannya ke dalam complain handling yang ada dalam e-crm tersebut. Selain itu, konsumen juga dimudahkan dalam proses pembelian sebuah barang yang diinginkannya. Oleh karena itu, dengan adanya e-crm ini konsumen akan merasa lebih puas.



Daftar Pustaka

  1. www.penamatics.co.id

  2. www.purnapaskibraka.org/images/crm.pdf

Supply Chain Management (SCM)

SCM (supply chain managemet) adalah konsep atau mekanisme untuk meningkatkan produktivitas total perusahaan dalam rantai suplai melalui optimalisasi waktu, lokasi dan aliran kuantitas bahan. Manufakturing dengan konsep KANBAN atau Just In Time (JIT) yang ditemukan oleh Toyota merupakan konsep SCM yang paling awal. Kemudian pada tahun 1990-an, perusahaan- perusahaan AS memulai menerapkan sistem SCM, yang mana merupakan kombinasi dari konsep JIT dengan genetic algorithm, Theory of Constraint (TOC) dan internet.

Tujuan utama dari SCM adalah pernyerahan/pengiriman produk secara tepat waktu demi memuaskan konsumen, mengurangi biaya, meningkatkan segala hasil dari seluruh supply chain (bukan hanya satu perusahaan), mengurangi waktu, memusatkan kegiatan perencanaan dan distribusi.

Dengan adanya supply chain management (SCM) hubungan antara perusahaan dengan supplier serta perusahaan dengan distributor akan menjadi lebih baik. Hal ini disebabkan karena dengan adanya supply chain management (SCM) supplier akan selalu berusaha untuk menyerahkan atau mengirimkan bahan-bahan bakuatau barang-barang yang dibtuhkan oleh perusahaan secara tepat waktu dan sesuai dengan pesanan perusahaan. Lalu perusahaan sendiri akan selalu berusaha menyerahkan atau mengirimkan produk-produknya kepada distributor dengan tepat waktu dan sesuai dengan pesanan para distributor. Begitu juga halnya dengan distributor, dengan adanya SCM (supply chain management) ini distributor akan berusaha untuk menyerahkan produk-produk kapada para retailer secara tepat waktu dan sesuai dengan yang diinginkan oleh para retailer.

Semakin majunya teknologi saat ini khususnya dalam bidang telekomunikasi seperti internet, perusahaan, suppplier, dan distributor bisa saling bekerjasama untuk membangun suatu supply chain shingga terbentuklah apa yang disebutdengan virtual company. Dengan adanya internet, supplier bisa mengetahui database perusahaan, sehingga merekbisa mengetahui lebih cepat yang yang dibutuhkan oleh perusahaan sehingga mereka bisa segera mengirimkannya lebih cepat. Sama halnya dengan supplier, perusahaan juga bisa mengetahui database dari supplier, sehingga mereka bisa mengetahui bahan atau barang baru yang dimiliki oleh supplier yang berkaitan dengan kegiatan produksu perusahaan, serta perusahaan juga bisa mengetahui apakah pesanannya sudah masuh ke dalam database supplier atau belum, dan juga dapat mengetahui jadwal pengiriman bahan atau barang dari supplier ke perusahaan. Selain itu perusahaan juga bisa mengetahui database dari distributor, sehingga perusahaan bsa segera mengirimkan barang yang sedang dibutuhkan oleh distributor. Distributor juga bisa mengetahui database dari supplier dan perusahaan, sehingga mereka bisa mengetahui jadwal pengiriman barangyang mereka perlukan.


Daftar Pustaka

1. www.lmfeui.com/uploads/file22-XXX-Februari-2001.PDF



Jumat, 09 Mei 2008

Cara Pembayaran di Internet



Cara Pembayaran untuk E-Commerce

Untuk pembayaran, e-commerce menyediakan banyak alternatif. Caranya adalah dengan terlebih dahulu mendaftar sebagai customer pada web tersebut. Pembeli yang telah mempunyai kartu kredit dapat menggunakan kartu tersebut untuk pembayaran. Selain kartu kredit, alternatif lainnya adalah dengan menggunakan e-cash. E-cash sebenarnya merupakan suatu account khusus untuk pembayaran melalui internet. Account tersebut dibuka dengan menggunakan kartu kredit yang dipunyai sebelumnya. Customer hanya perlu mengisi pada account e-cashnya untuk digunakan.

Alternatif lain dalam pembayaran di internet adalah dengan menggunakan smartcard. Di Singapura, smartcard dikenal dengan istilah cash card. Pemakaian smartcard ini hampir sama dengan pemakaian kartu ATM yang biasa dipakai untuk berbelanja, yaitu pada saat transaksi, uangnya didebet langsung dari account di bank. Untuk pembayaran di internet, user harus memiliki ‘smart card reader’. Dalam pemakaiannya, alat khusus ini disambungkan ke port serial di komputer. Pada saat melakukan transaksi, kartu smart card harus digesekkan ke alat tersebut, sehingga chip yang terdapat di kartu dapat dibaca oleh komputer. Untuk softwarenya, digunakan software bernama ‘e-wallet’. Contoh web site yang telah menyediakan smartcard untuk pembayaran adalah
http://www.discvault.com.
Selain dengan ketiga cara di atas, terdapat alternatif pembayaran yang relatif baru dan belum begitu populer. Alternatif ini adalah penggunaan iCheck, yaitu metode pembayaran dengan menggunakan cek. Pembayaran ini membutuhkan nomor cek milik customer. Web site yang menyediakan penjelasan mengenai cara pembayaran ini adalah
http://www.icheck.com.

Keamanan E-Commerce






Keamanan di E-Commerce

Dalam prakteknya, berbelanja di web memerlukan koneksi ke internet dan browser yang mendukung transaksi elektronik yang aman, seperti Microsoft Internet Explorer dan Netscape Navigator. Microsoft dan Netscape, bekerja sama dengan perusahaan kartu kredit (Visa dan MasterCard), serta perusahaan-perusahaan internet security (seperti VeriSign), telah membuat standar enkripsi khusus yang membuat transaksi melalui web menjadi sangat aman. Bahkan, Visa dan MasterCard menyediakan jaminan keamanan 100% kepada pengguna credit cardnya yang menggunakan e-com.

Yang menandakan suatu retailer web site aman atau tidak adalah adanya tanda khusus yang muncul di status bar di bagian bawah layar browser. Pada IE, tanda yang muncul adalah tanda gembok terkunci di pojok kanan status bar. Sedangkan pengguna Netscape Navigator, akan melihat tanda kunci di pojok kiri status bar. Jika tanda-tanda tersebut muncul, berarti Anda sedang ter-connect pada server yang aman. Walaupun begitu, karena standar yang dipakai untuk secure connection ini relatif baru, belum semua cybershop menggunakan standar ini.

Kumpulan dari banyak cybershop yang telah terintegrasi dinamakan cybermall. Beberapa cybermall akan mengecek terlebih dahulu legitimasi dari cybershop yang akan masuk, sehingga dapat menghindari adanya cybershop yang palsu. Beberapa cybermall juga menyediakan jasa-jasa tambahan, seperti billing atau tagihan yang tersentralisasi, menjadikan proses belanja menjadi lebih mudah dan aman.


Mekanisme SET

Standar enkripsi yang digunakan dalam e-commerce pada saat ini adalah SET (Secure Electronic Transaction). Selain digunakan untuk pembayaran dengan credit card, SET juga digunakan untuk pembayaran dengan smartcard. Dengan menggunakan SET, kerahasiaan informasi customer (berupa nama dan nomor kartunya) bisa dijaga. SET juga bisa menjaga autotentifikasi atau identitas penjual dan customer, sehingga tidak bisa disalahgunakan oleh sembarang orang.

SET menggunakan suatu kriptografi khusus yang dinamakan asymmetric cryptography untuk menjamin keamanan suatu transaksi. Asymmetric cryptography ini juga disebut dengan nama Public-key Cryptography. Enkripsi ini menggunakan dua kunci/key (yaitu kode), satu kunci digunakan untuk meng-enkripsi data, dan kunci lainnya untuk men-dekripsi data tersebut. Kedua kunci tersebut terhubung secara matematis dengan rumus tertentu, sehingga data yang telah di-enkripsi oleh suatu kunci hanya bisa di-dekripsi dengan menggunakan kunci pasangannya.

Setiap user mempunyai dua kunci, yaitu puclic key dan private key. User dapat menyebarkan public key secara bebas. Karena adanya hubungan yang khusus antara kedua kunci, user dan siapa pun yang menerima public key tersebut mendapat jaminan bahwa data yang telah dienkripsi dengan suatu public key dan dikirimkan ke user hanya bisa didekripsi oleh private key. Keamanan ini terjamin selama user dapat menjaga kerahasiaan private key. Pasangan key ini harus dibuat secara khusus oleh user. Algoritma yang biasanya digunakan untuk pembuatan key adalah algoritma RSA (dinamakan berdasarkan inisial pembuatnya, yaitu : Rivest, Shamir, dan Adleman).

Artinya, suatu pihak pengelola e-commerce yang menggunakan SET, harus membuat pasangan key khusus untuk webnya. Public key akan disebarkan, dan hal ini biasanya dilakukan melalui penyebaran web browser. Public key disertakan secara gratis untuk setiap web browser, dan telah tersedia jika browser tersebut diinstall. Private key, pasangan untuk pasangan public key tersebut disimpan oleh pengelola e-com.

Jika pembeli menggunakan browser untuk mengirim form transaksi, pembeli tersebut akan menggunakan public key yang telah tersedia di web browsernya. Orang lain yang tidak mempunyai private key pasangannya, tidak akan bisa men-dekripsi data form yang dikirim dengan public key tersebut. Setelah data sampai ke pengelola e-com, data tersebut akan di-dekripsi dengan menggunakan private key. Artinya, hanya pengelola e-com yang bisa mendapatkan data itu dalam bentuk yang sebenarnya, dan data identitas serta nomor kartu kredit customer tidak akan jatuh ke tangan yang tidak berhak.


Blogspot Template by Isnaini Dot Com